Pengunjung Setia

Senin, 20 Juni 2011

Curfot Penulis Ibuku Adalah (Juara Favorit 2 )

ATAS RIDHO ALLAH DAN RESTU MAMAK

Tak henti kubersyukur karena menjadi bagian dari buku Ibuku Adalah. Hingga kudapat mempersembahkan kisah mamakku tercinta yang penuh perjuangan dan deraian air mata kepada khalayak.

Menjadi bagian dari buku Ibuku Adalah sebuah anugerah. Aku menemukan ketulusan yang luar biasa dari teman- teman penulis dalam berkisah mengenai ibunya. Banyak hal yang kuperoleh sejak buku Ibuku Adalah terbit dan berada di tanganku.

Dengan buku Ibuku Adalah, kini telah kuketahui bahwa ayah yang tak pernah memberi pujian padaku ternyata sangat bangga dengan karyaku. Ia membawa buku Ibuku Adalah ke kantornya untuk membantuku promosi. Begitu pula mamakku. Mamak memberitahukan pada guru- guru SMA-ku bahwa aku, anaknya bercerita jujur akan kisahnya. Sungguh, aku bahagia telah memberikan mamak dan ayah kebanggaan walaupun kusadar ini belumlah ada apa- apanya dibandingkan dengan jasa mereka. Dan dikarenakan mamak sangat bahagia dengan karyaku yang berkisah tentangnya maka beliau menjadikan buku Ibuku Adalah sebagai hadiah lomba di sekolah tempatnya mengajar. Beliau sempat berkata padaku via telepon sebelum buku pesanannya sampai “ Lama sekali sih, Zy! Mamak uda gak sabar mau nunjukkan ke murid mamak karya Ozy yang ada foto mamak!” keluhnya. Aku tertawa mendengar kata- kata mamakku tersebut.

Dan tahukan kalian apa kata- kata ayahku , laki- laki kaku dan ‘pelit’ pujian tetapi tetap kucinta?
“Ini ada karya anakku. Ia menulis kisah mamaknya. Mamaknya aja sampai nangis waktu baca tulisan si Ozy.”jelas ayahku kepada salah satu temannya. Aku yang mendengar percakapan ayah dari balik jendela tak percaya akan apa yang aku dengar. Air mataku menetes bukan karena sedih tetapi sungguh terharu.

Lain lagi cerita ku di kampus tentang buku Ibuku Adalah. Saat buku Ibuku Adalah baru sampai, aku memutuskan membawanya ke kampus. Setelah mata kuliah pendidikan selesai aku berencana membacanya tapi apadaya tak terwujud. Dosenku meminta buku itu dariku. Ya, katanya hitung- hitung hadiah. Tapi ternyata minggu depannya ia kembalikan dengan mengatakan bahwa ia hanya meminjam. Beliau berkata bahwa buku Ibuku Adalah sangat bagus dan menginspirasi. Anaknya yang suka melawan dan keras kepala, setelah membaca habis isi buku itu langsung memeluknya dan meminta maaf karena sangat sering menyakiti hatinya. Anaknya menyadari kesalahannya walaupun belum sepenuhnya berubah. Dosenku tersebut sangat bersyukur bisa membaca dan berbagi dengan anaknya. Pun aku yang sangat bahagia dapat memberikan kesempatan kepada dosenku juga anaknya untuk membaca buku yang berisi kisah jujur dan inspiratif yang ada di dalam buku Ibuku Adalah. *Tapi, Bu Dosen kok gak beli ya? ^^

Untuk kesekian kalinya aku mengatakan dengan penuh kejujuran bahwa aku sungguh mencintai dan menyayangi mamak.

Semua ini hanya kupersembahkan buat mamakku tercinta, yakni: Nurazizah Samosir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar