Pengunjung Setia

Senin, 18 Juli 2011

RESENSIKU DI MEDAN BISNIS 10 Juli 2011

Buku & Job Minggu, 10 Jul 2011 09:39 WIB
Info Buku
Judul           : Sakti & Sapi Rebo
Pengarang   : Shabrina WS
Penerbit       : LeutikaPrio
terbit           : Februari 2011
isbn             : 978 – 602- 9079
tebal            : 108 halaman


DALAM novel anak “Sakti & Sapi Rebo”ini, banyak hal tidak terduga
yang terjadi pada anak sapi prematur. Salah satunya yaitu Sakti pemilik
sapi prematur yang ia beri nama Rebo dikarenakan anak sapi itu lahir
pada hari Rabu, mampu membuat Rebo semakin hari semakin membaik dan
bertenaga. Yang ditunjukkan dengan kemampuan Rebo membuka matanya. Hal
ini disebabkan karena kegigihan Sakti menjadi Dokter pribadi dalam
mengurus Rebo.

Sakti rela jauh-jauh berjalan kaki ke rumah pemilik induk sapi yang tak lain dan tak bukan adalah Ibunya Rebo yaitu Wage untuk memerah susu yang akan diberikan kepada Rebo. Dan tidak sampai di situ perjuangan Sakti. Kemudian Sakti memberikan Rebo Ibu tiri yang setiap hari susunya akan diperah dan diberikan kepada Rebo. Namun Ibu tiri untuk Rebo bukanlah sapi melainkan seekor kambing yang sudah memiliki dua anak. Hal yang di luar pemikiran kita. Dan yang lebih membuat takjub yaitu Rebo, si anak sapi prematur sudah bisa berjalan dan hebatnya lagi ia menyusu pada ibu kambing yang bukan satu jenis dengannya. Ibu kambing tampak menyayangi Rebo begitu juga dengan kedua anak kambing. Mereka rela membagi susu dengan Rebo, si sapi prematur yang bukan saudara kandung mereka. Sungguh kejadian yang bisa dijadikan contoh untuk manusia agar dapat saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Karena, binatang saja bisa kenapa manusia tidak?

Rebo yang sudah terbiasa hidup ramai dan bermain bersama-sama dengan saudara tirinya di kandang merasakan kesedihan yang tiada taranya. Saat prosesi pemisahan antara Rebo dengan kambing- kambing tersebut sungguh sangat mengharukan. Mata Rebo berkaca-kaca, entah benar atau tidak matanya tampak berair dan ia terus melihat ibu tirinya dan kedua saudara tirinya dari dalam kandang. Begitu juga kambing-kambing itu tidak berhenti mengembek menandakan tidak ingin dipisahkan dengan Rebo, namun Sakti harus melakukannya karena pemilik kambing meminta kembali kambingnya setelah melihat Rebo semakin membaik dan kuat.

Tidak cukup sampai di situ kejadian-kejadian yang Sakti dan Rebo hadapi. Banyak bahkan dapat dikatakan sangat banyak. Dan lagi-lagi penulis yaitu Shabrina WS sangat piawai mengemas cerita demi cerita yang ada di dalam novelnya ini. Penulis ini bisa sangat apik menceritakan kisah- kisah berbau binatang dikarenakan kecintaannya yang super kepada dunia hewan.

Dalam novel anak ini, kisah Sakti dan Rebo yang Sakti tuliskan dan diikuti dalam lomba mengarang di majalah anak terpilih menjadi juara tiga. Sakti yang begitu menyayangi Rebo menuliskan kisah Rebo sejak ia lahir hingga harus berpisah dengan ibu tirinya yang menarik hati para juri. Tidak cukuplah sampai di situ kisah Rebo. Lagi- lagi Sakti harus merasakan kesedihan yang luar biasa. Sakti dan Rebo harus berpisah dan tak tahu apakah dapat bertemu kembali. Sakti dipertemukan dengan dua pilihan yang sangat membuatnya bingung.

Di satu sisi Sakti begitu menyayangi Rebo dan tak ingin kehilangannya. Namun di lain sisi Sakti harus memikirkan nyawa istri dan calon anak Pak Sardi, tetangganya. Istri Pak Sardi akan melahirkan namun kata Dokter, Bu Sardi harus dioperasi karena jika tidak dioperasi maka anaknya tidak bisa lahir, yang berarti anaknya meninggal di dalam perut Bu Sardi. Hal inilah yang membuat Pak Sardi harus meminjam Rebo untuk dijual dan uangnya digunakan untuk biaya operasi. Sakti benar- benar bingung. Namun, Bapak Sakti berusaha membantu Sakti mengambil keputusan. Ia mengingatkan Sakti atas peristiwa susahnya Wage saat akan melahirkan Rebo. Dan Sakti pun membayangkan begitulah istri Pak Sardi sekarang ini.

Maka, setelah beberapa menit berpikir, maka Sakti pun mengambil keputusan bahwa ia merelakan Rebo untuk dijual. Akan tetapi ia meminta agar Rebo tidak disembelih karena ia berkeinginan akan membeli Rebo kembali jika sudah memiliki uang. (fauziah harsyah)

Penulis adalah pencinta buku dan mahasiswi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)  FKIP Kimia  

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/07/10/44181/merajut_kasih_sayang_dengan_hewan/#.TiQgaVum5Y0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar